Minggu, 11 Desember 2016

Kronologi Lengkap Kasus Sari Roti

Ini Kronologi Lengkap Kasus Sari Roti yang terjadi baru-baru ini kenapa sampai menjadi viral di internet dan media sosial, apakah sari roti benci terhadap Islam ? kenapa bilang aksi Bela islam 212 bermuatan politik ???

Tanggal 03/12/2016 (Sari Roti Membiat klarifikasi)

Sari Roti Membuat Klarifikasi bahwa pihak perusahaannya tidak ikut campur dengan aksi bela Islan 212 (02/12/2016), yang isinya yaitu bahwa pihak nya tidak ikut menyumbang roti gratis untuk aksi bela Islam 212, karena pihaknya tida mau mendukung perpolitikan dan cinta NKRI.

TANGGAPAN : Emang Kalo Bela Alqur'an itu namanya POLITIK dan tidak cinta NKRI ???

Tanggal 06/12/2016 (#boikotsariroti marak di medsos)

Marak #boikotsariroti di media sosial, dan besok nya nilai saham sari roti langsung anjlok. Tapi pihak sari roti bilang bahwa #boikotsariroti tidak mempengaruhi karena pangsa pasar sari roti itu para pembelinya menengah keatas, kata Analis Erdikha Elit Sekuritas Wilson Sofan.
”Produk Sari Roti beragam dan menyebar pada sejumlah minimarket. Dan, secara segmen pasar menyentuh kalangan menengah ke atas. Jadi, aksi boikot dan gerakan saham tidak bisa disamakan,” tegasnya.

TANGGAPAN : Mungkin mereka mengira orang Islam ini miskin semua.

Tanggal : 10/12/2016 (Website Sari Roti Kena Hakcer)

Website resmi Sari Roti kena Hacker dan websitenya berubah jadi berwarna hitam karena di ganti oleh hacker yang berinisial 0x1999. Waktu saya buka, website nya tidak warna hitam dan sedang diperbaiki sama pihak sariroti.

TANGGAPAN : bukan saya yang hack nya kok.


Sari roti kena hacker



Website Sari Roti Diperbaiki

Kamis, 25 Februari 2016

Said Aqil Siroj : Setan Ikut Shalat Berjama'ah



Manusia di zaman sekarang ini sangat aneh-aneh dan kadang kelakuannya tidak bisa dimengerti dari macam-macam perilakunya. Tidak terkacuali di Indonesia negara tercinta ini. Salah satu orang yang bisa bikin aneh adalah Said Aqil Siroj yang sekarang ini menjadi ketua umum PBNU (Nahdlatul Ulama) betapa tidak, ulama ini begitu berani mengolok-olok hadits sahih.

Berkenaan dengan merapatkan shalat, Ulama ini berkata: "Alhamdulillah kalau setan mau ikut solat berjamaah", padahal kita tau kalau setan ikut dibariran shalat itu bukan mau ikut solat berjamaah tapi mau mengganggu dan menggoda kita dalam shalat.

Annas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata, Rosulullah bersabda:

رصوا صفوفكم وقاربوا بينها وحاذوا بالأعناق فوالذي نفسي بيده إني لأرى الشيطان يدخل من خلل الصف كأنه الحذف” . قال الشيخ الألباني : صحيح

 “Luruskan shaf-shaf kalian, dekatkan jarak antaranya, dan sejajarkan bahu-bahu kalian! Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seperti anak kambing."(HR: Abu Dawud, Ahmad dan lainnya, dishohihkan oleh Imam Al-Albani).

Simak video nya :

Jumat, 17 Oktober 2014

Shalat dan Zakat

Nasehat Para Sahabat Nabi:

~ Shalat dan Zakat ~

Abu Bakar ra berkata, “Demi Allah, aku pasti akan memerangi siapa yang memisahkan antara kewajiban shalat dan zakat, karena zakat adalah hak Allah. Demi Allah, seandainya mereka enggan membayarkan anak kambing yang dahulu mereka menyerahkannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pasti akan aku perangi mereka disebabkan keengganan itu.” (Bukhari 1399) (Muqtathafat Min Mawa’izhish Shahabah)

Penjelasan:

Sesungguhnya orang-orang yang menolak membayar zakat telah membantah firman Allah ta’ala, “Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat!” (Al-Baqarah: 43) dan membantah seluruh sahabat yang menyaksikan turunnya ayat dan mengetahui makna firmanNya ‘azza wa jalla, “Ambillah shadaqah dari harta mereka untuk mensucikan mereka...” (At-Taubah: 103). Mereka telah menolak hak yang wajib bagi Allah melalui tangan para pemimpin yang bertugas mengambil zakat itu dari mereka. Abu Bakar, Umar, dan seluruh sahabat radhiallahu ‘anhum sepakat untuk memerangi mereka sampai mereka menunaikan hak Allah tentang zakat sebagaimana hak Allah wajib mereka penuhi tentang shalat. (Al-Istidzkar hlm 226)

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ

Kamis, 16 Oktober 2014

Tujuan Akhir Jihad

Qoul Ulama Ahluts Tsughur:

~ Tujuan Akhir Jihad ~

إِنَّ جِهَادَنَا الْمَشْرُوْعَ الْمُبَارَكَ غَايَتُهُ سَامِيَةً وَأَهْدَافُهُ نَبِيْلةًَ، كُلُّهَا عَدْلٌ وَرَحْمَةٌ وَإِحْسَانٌ وَشَرْفٌ وَعِزٌّ وَكَرَامَةٌ وَفَوْزٌ وَفَلاَحٌ، يَجْمَعُهَا رِضَا اللهِ تَعَالَى وَاْلكَوْنُ مَعَهُ وَفِيْ صَفِّهِ وَأَنْصَارًا لَهُ عَزَّ وَجَلَّ، نُعْلِيْ كَلِمَةَ اللهِ وَنَنْصُرَ دِيْنَه وَنَحْمِيْهِ، وَنُحِقُّ الْحَقَّ، وَنَدْفَعُ الظُّلْمَ وَالْعُدْوَانَ، وَنُحَرِّرُ الْإِنْسَانَ وَالْأَوْطَانَ وَنَرْحَمُ الْخَلْقَ وَنَنْفَعُهُمْ.

(الشيخ عطية الله الليبي رحمه الله – مؤسسة التحايا للإعلام)

Sesungguhnya tujuan akhir jihad kita yang penuh barakah ini luhur dan mulia. Terkumpul di dalamnya keadilan, kasih sayang, kemuliaan, kehormatan, martabat, kemenangan, dan keberuntungan yang semua itu diikat oleh ridha Allah ta’ala dan harapan untuk bersamaNya, ada di dalam barisanNya, dan menjadi para penolongNya ‘azza wa jalla. Kami meninggikan kalimah Allah, menolong dan melindungi dienNya, membenarkan yang benar, melawan kezhaliman dan permusuhan, membebaskan manusia dan negeri-negeri mereka, serta menyayangi dan mendatangkan manfaat kepada seluruh makhluk.

(Syaikh ‘Athiyatullah Al-Libi)

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ

Sumber: Yayasan At-Tahaya Untuk Informasi

Arab: Bangsa Pilihan Allah

As Sirah An Nabawiyah:

~Arab: Bangsa Pilihan Allah~

Rasulullah saw menjalani 4 tahun pertama masa kecilnya di tengah padang pasir, di lingkungan Bani Sa’ad. Beliau tumbuh sebagai anak yang kuat, berbadan sehat, fasih tutur katanya, pemberani, dan tangkas menunggang kuda di usianya yang masih kecil. Di tengah kesunyian dan ketenangan gurun, sinar mataharinya, dan kemurnian udaranya itulah bakat beliau tumbuh dan berkembang.

Saudaraku, tidak dipungkiri bahwa setiap kali seseorang tinggal dalam suasana yang dekat dengan fitrah dan jauh dari kehidupan yang kompleks maka hal itu menjadi faktor yang sangat kuat dalam menjernihkan pikirannya, menguatkan akal, tubuh, dan jiwanya, dan menyelamatkan logika dan cara berpikirnya. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala tidak memilih bangsa Arab untuk menyampaikan risalah secara kebetulan dan tanpa alasan, tetapi karena jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang sudah memiliki peradaban, mereka memiliki jiwa yang lebih bersih, cara berpikir yang lebih selamat, akhlak yang lebih lurus, dan lebih kuat menanggung beban-beban peperangan di jalan dakwah dan menyebarluaskan risalah ke seluruh penjuru dunia.

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ

Maraji’: As-Sirah An-Nabawiyah Durus Wa ‘Ibar

Akhlak Mulia: Menahan Gangguan

Materi Akhlaq:

~ Akhlak Mulia: Menahan Gangguan ~

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Seorang muslim adalah orang yg kaum muslimin selamat dari gangguan lisan & tangannya. (Shahih Bukhari no. 10 & Shahih Muslim no. 41)

Saudaraku, ketahuilah bahwa gangguan itu ada dua macam: gangguan lisan & gangguan perbuatan. Termasuk akhlak mulia kita menahan lisan kita dari mengganggu orang lain dengan cara:

1. Tidak ghibah (membicarakan kekurangan orang lain ketika orang tersebut tidak ada).
2. Tidak namimah (mengadukan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba).
3. Tidak mencela orang lain.
4. Tidak mencaci maki orang lain.
5. Tidak merendahkan orang lain.
6. Tidak mengejek orang lain.
7. Tidak melaknat orang lain.
8. Dan bentuk-bentuk gangguan lisan yg lain.

Dan menahan perbuatan kita dari mengganggu orang lain seperti:

1. Melanggar hak orang lain.
2. Membunuh orang lain tanpa alasan yg dibenarkan oleh syari’at.
3. Berzina.
4. Mencuri.
5. Memukul / menganiaya orang lain.
6. Dan bentuk-bentuk gangguan perbuatan yg lain.

Saudaraku, ketahuilah bahwa barangsiapa yg tidak bisa menahan lisan & perbuatannya dari mengganggu orang lain maka bisa dipastikan dia kurang memiliki akhlak yg mulia. Itu artinya --berdasarkan hadits di atas-- dia belum menjadi seorang muslim yg sempurna keislamannya. Na’udzubillahi min dzalik.

اللَّهُمَّ كَمَ حَسَّنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaguskan penciptaanku maka baguskanlah akhlakku. (Shahih Al-Jami’ no. 1307)

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ

Selasa, 14 Oktober 2014

Siapakah Yang Paling Baik Perbuatannya

Tafsir Al Qur'an:

~ Siapakah Yang Paling Baik Perbuatannya ~

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang paling baik perbuatannya. (QS Al-Kahfi: 7)

Tafsir:

Allah ta’ala mengabarkan bahwa Dia menjadikan segala sesuatu di atas muka bumi berupa makanan dan minuman yang lezat, tempat tinggal yang baik, pepohonan, sungai-sungai, lahan-lahan pertanian, buah-buahan, pemandangan yang indah, taman-taman yang asri, suara-suara yang merdu, emas, perak, kuda perang, unta, dll. Semua itu Allah ta’ala jadikan sebagai perhiasan, ujian, dan cobaan di kehidupan dunia ini, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang paling baik perbuatannya (maksudnya: yang paling ikhlas dan paling benar perbuatannya). Walaupun demikian Allah menjadikan semua ini fana dan akan sirna.

Allah subhanahu wata’ala tidak berfirman, “Siapakah yang paling banyak perbuatannya.” Dari sini kita memahami bahwa penilaian amal (perbuatan) itu bukan pada kuantitasnya (jumlahnya), tetapi pada kualitasnya (paling baik perbuatannya). Sungguh sangat rugi seseorang yang hanya sibuk untuk memperbanyak ibadahnya tanpa peduli dengan keikhlasan dan kesesuaian ibadahnya dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ

Maraji’: Tafsir Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Al-Qurthubi, & As-Sa’di